Dalam pencarian kebahagiaan sejati, Islam memberikan hikmah dan petunjuk yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Berikut adalah beberapa aspek yang mencerminkan kebijaksanaan Islami untuk mencapai kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari beserta dalil-dalilnya:
1. Tundukkan Diri kepada Allah
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d (13:28):
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Dalil ini menunjukkan bahwa dengan menyadari keberadaan Allah dan mentaati-Nya, hati dan jiwa seseorang akan meraih ketenangan dan kebahagiaan yang sejati.
2. Syukur atas Nikmat Allah
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim (14:7):
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'”
Ayat ini menegaskan pentingnya bersyukur sebagai kunci untuk menikmati berkah dan kebahagiaan yang diberikan Allah.
3. Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Sesama
Rasulullah SAW bersabda (HR. Bukhari):
“Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga ia mencintai bagi saudaranya apa yang ia cintai baginya sendiri.”
Hadis ini menunjukkan pentingnya kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama sebagai fondasi kebahagiaan yang sejati.
4. Menjaga Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah (2:197):
“Dan ambillah harta benda dari tempat suci (Mekah) itu untuk dirimu sendiri, dan berhiaslah. Dan sesungguhnya sebaik-baik hiasan adalah takwa. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Allah; mudah-mudahan mereka dapat menyadari.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk menikmati nikmat dunia dengan penuh tanggung jawab, tetapi tetap menjaga keseimbangan dengan ketaatan kepada Allah.
Dengan mengikuti hikmah dan petunjuk Islam dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat meraih kebahagiaan sejati yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga membawa keberkahan di dunia dan akhirat.
