=================================
“Di akhir zaman tidak ada amalan yang lebih baik daripada bershalawat kepada Rasulullah Saw.”
(Imam Abul Hasan asy-Syadzilli)
================
“Tidak tertolak shalawat atas Nabi Saw.”
(Imam Ibnu Hajar al-Asqalani)
================
“Semua dzikir tidak diterima kecuali dengan khusyuk dan hadir hatinya kecuali shalawat, maka akan diterima meskipun tanpa khusyuk dan hadirnya hati.”
(Al-Hafidz asy-Syaraji)
================
“Dengan membaca shalawat, seorang hamba dapat meraih keridhaan Allah Swt, memperoleh kebahagiaan dan restu Allah Swt, berkah-berkah yang dapat dipetik, doa-doa yang terkabulkan, bahkan dia bisa naik ke tingkatan derajat yang lebih tinggi, serta mampu mengobati penyakit hati dan diampuni dosa-dosa besarnya.”
(Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)
================
“Siapa yang (merasa) tidak memiliki amalan shalat (sunnah) dan puasa (sunnah) yang banyak untuk menghadap Allah di hari kiamat, maka hendaknya ia perbanyak membaca shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Saw.”
(Syaikh Ibn Athaillah as-Sakandari)
================
“Satu shalawat dari Allah cukup untuk seorang hamba, dunia dan akhirat.”
(Al-Quthb al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad)
===============
“Jangan tinggalkan membaca shalawat kepada Rasulullah Saw. Karena bacaan shalawat itu merupakan kunci segala kebaikan dan pintu segala keutamaan untuk agama, dunia dan akhirat.”
(Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki)
===============
“Sesungguhnya apabila engkau melakukan ketaatan kepada Allah seumur hidupmu, bahkan Allah berikan di atas umurmu adalah umurnya seluruh manusia untuk digunakan dalam ketaatan kepadaNya, maka sesungguhnya lebih hebat satu shalawat dari Allah SWT.”
(Habib Umar al-Hafidz)
Maka di Bulan Sya’ban yang penuh berkah ini, usahakan setiap waktu untuk tidak melewatkan lisan kita dari membaca selawat kepada Nabi meskipun dalam keadaan lalai dalam artian saat mengejarkan pekerjaan lain, sebab akan tetap mendapatkan pahala dari Allah.