Segala sesuatu memiliki asal-usulnya, dimulai dari hal paling terkecil seperti atom, atau bahkan hal terbesar seperti alam semesta ini, begitu juga dengan agama. Eksistensi agama atau lebih tepatnya keberadaan agama menjadi salah satu permasalahan yang kompleks dan rumit dengan segelimang teori-teori yang bermunculan. Mengingat bahwa segala sesuatu itu pasti memiliki ujungnya, hampir atau bahkan tidak ada sesuatu di dunia ini yang tidak memiliki ujung-nya.
Will dan Arill Durant mengujarkan teorinya bahwa “Agama sebenarnya memiliki beberapa jiwa dan setelah setiap kematian biasanya telah hidup kembali. Tuhan dan agama di masa sebelumnya telah berkali-kali mati dan hidup kembali. Dalam teori ini memiliki banyak sekali kelemahan dan sangat mudah sekali untuk ditangkal, yang pertama ialah, mereka mengatakan bahwa “tuhan dan agama di masa sebelumnya”. Hal ini sangat berbanding terbalik dari sifat tuhan yaitu tidak dibatasi oleh dimensi dan waktu, dan juga tuhan wajib memiliki sifat “Baqa”yang artinya kekal, jadi sangat tidak mungkin jika tuhan itu sendiri telah mati dan hidup kembali.
Agama adalah sebuah lembaga yang dibuat guna memberikan petunjuk kepada tujuan dan pemikiran yang sama. Oleh karena itu, kenapa terdapat banyak agama yang dianut oleh manusia ialah karena adanya perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat tersebutlah yang menimbulkan banyak teori-teori yang merujuk kepada munculnya agama.
Tidak sedikit yang berteori bahwa munculnya agama dikarenakan oleh ketidakpahaman manusia terhadap hal-hal yang berbau metafisik atau lebih tepatnya sebuah kondisi dimana terhadap fenomena yang tidak dapat dinalarkan oleh akal sehat manusia. (teori non-muslim isi disini) Karena ketidakpahaman serta ketakutan inilah yang membuat manusia memeluk agama untuk dijadikan petunuj sekaligus pelindung manusia memeluk agama untuk dijadikan petunjuk sekaligus pelindung manusia dari hal-hal tersebut.
Namun terlepas daru teori-teori demikian, pasti masih banyak orang yang tidak sependapat atau bahkan memberikan teori sesuai dengan tingkat kepahaman mereka masing-masing, seperti yang akan saya tuliskan pada teori saya tentang asal usul-usulnya agama khususnya menurut agama islam.
TEORI 1 “Sang petunjuk”
Pada teori ini akan dijelaskan bahwa asal usul munculnya suatu agama tidak lain diantaranya adalah karena adanya petunjuk, petunjuk yang dimaksud dalam hal ini ialah seorang juru selamat atau nabi dalam agama islam yang mendapatkan sebuah petunjuk dari tuhan untuk disampaikan kepada umatmanusia sebagai petunjuk dalam menjalani hidup. Sebagaimana yang tercantum pada Q.S As-Shaf ayat 6
“Dan (ingatlah) ketika Isa bin Maryam berkata, Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yag akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).”
Yang kemudian dari seorang juru selamat ini timbul-lah ahli agama yang memiliki pemahaman terhadap agama itu sendiri lalu mulailah terbentuk suatu agama didasarkan petunjuk dari tuhan yang diturunkan melalui juru selamat mereka masing-masing.
TEORI 2 “Kekuasaan Tuhan”
Teori ini merujuk kepada kekuasaan tuhan dalam skala besar yang tidak dapat dijelaskan oleh akal sehat manusia, seperti bagaimana tuhan mengatur alam semesta dalam waktu yang sama, dalam konteks ini, tuhan memberikan bukti kekuasaannya yang sesuai dengan petunjuk yang ia turunkan lewat perantara juru selamat (nabi) maupun Al-Kitab. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Ali Imran ayat ke-26 yaitu :
“Wahai tuhan pemilik kekuasaan, engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yang engkau kehendaki, dan engkau cabut kekuasaan dari siapapun yang engkau kehendaki. Engkau muliakan siapapun yang engkau kehendaki dan engkau hinakan siapapunyang engkau kehendaki. Di tangan engkaulah segala kebajikan. Sungguh, engkau mahakuasa atas segala sesuatu”.
Melalui kekuasaan tuhan pula-lah agama itu ada seperti “Agama Samawi” (Agama Langit seperti Islam,Nasrani dan Yahudi) bahwa asal usul agama adalah berasal dari tuhan itu sendiri yang memang menciptakan agama untuk petunjuk bagi setiap umat manusia dalam menjalani hidupnya di dunia.
TEORI 3 “Pencarian Petunjuk”
Manusia sudah pasti memiliki rasa penasaran dala dirinya, rasa penasaran inilah yang menjadi dasar dari adanya asal-usul agama. Dalam teori ini dijelaskan bahwa asal-usul agama adalah berawal dari rasa pencarian sebuah petunjuk sebagaimana Ibrahim A.S mencari petunjuk akan tuhan sebenarnya dan oleh rasa penasaran tersebut ia memeluk agama islam. Sebagaimana dalam Q.S Al-Baqarah ayat ke-5 yaitu:
“Merekalah yang mendapat petunjuk dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
TEORI 4 “Adanya Perbedaan Pendapat”
Perbedaan pendapat kerap menjadi salah satu dari terbentuknya agama, sebagai contoh Umat Yahudi berpendapat bahwa agamanya lah yang terbenar dikarenakan mereka memiliki sang juru selamat pada masanya yaitu ISA A.S dengan kitab sucinya “Injil” namun, untuk menyikapi ini Islam turut memberikan pendapatnya tentang agamanya bahwa agama islam ialah agama yang telah mendapatkan kesempurnaan baik dari segi ibadah dan juga aturan sehari-harinya. Melalui juru selamat Muhammad SAW, dengan kitab sucinya “Al-Qurán” islam dapat lebih memajukan pandangannya sebagai agama yang sempurna,bahkan lebih sempurna karena adanya Baginda Nabi SAW yang merupakan utusan terakhir. Dalam Al-Qurán pula Allah berfirman dalam Q.S Al-Maidah ayat 3 yang berbunyi
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu”
Tidak lain munculnya agama adalah karena adanya perbedaan pendapat, antara pihak yang satu dengan yang lainnya. Maka satu sama lain saling membuat agama (semacam organisasi,ormas) dengan kepahamannya masing masing tentang agama dan tuhannya. Adapula peraturan dalam agama ada yang menganggap sebagai bimbingan dalam beragama, bukanlah peraturan yang ditujukan untuk membebankan pikiran seseorang, Adapun hak dalam beragama bersifat tidak memaksa. Sebagaimana terdapat pada Al-Qurán Allah berfirman : “Tidak ada paksaan dalam beragama”.
Teori 5 “Kompleks Psikis”
Pada saat belum ditemukannya agama, seseorang telah hidup tanpa adanya keyakinan,Namun, dia selalu berfikir keras dan memiliki keinginan yang sangat tertekan untuk mengetahui segala hal yang berbau spiritual. Mulai dari siapa yang menciptakannya, dan apa yang harus dilakukannya dengan penciptanya, lalu seseorang ini memiliki pemahaman untuk menciptakan keyakinannya ataupun yang kerap kita panggil sebagai “Agama”, Lalu ia mulai berfikir mungkin saja sesuatu yang harus dilakukan olehnya untuk tuhan ialah suatu “Penyembahan” atau kata lainnya adalah Ïbadah, mengutip dari kisah Isra Mi’raj bahwa Rasulullah SAW mendapatkan wahyu berupa kewajiban shalat, yang mana shalat juga merupakan bentuk penyembahan kita kepaa Allah SWT. Penyembahan sendiri dalam islam dikategorikan sebagai wajib, ibadah pula tidak diperintahkan sampai ada perintah dari Allah. Jika tidak, maka termasuk dalam firman Allah yang berbunyi “Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?”
DIKA DARMAWAN
Santri Quantum IDEA Kelas XI