Creative Thinking, Critical Thinking dan Analistis Thinking

Bagikan

Apa yang dimaksud Creative Thinking ?

Creative thinking adalah kemampuan berpikir secara luas, bagi orang dengan kemampuan seperti ini mampu melihat dan memecahkan masalah dari berbagai sudut pandang serta mampu menciptakan sebuah solusi dengan ide-ide barunya. Creative thinking atau pola pikir kreatif sangat erat dengan kreativitas seseorang dalam melakukan analisa berbagai hal dan menjadi suatu hal baru.

Orang berfikir kreatif mampu melihat sesuatu dengan cara berbeda, lalu mencari dan menemukan ide sebagai solusi mengatasi permasalahan. Kemampuan ini biasanya dimiliki orang yang mampu mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang lain.

 

Mengapa Kemampuan Creative Thinking Penting?

 Karena Pada dasarnya kemampuan berpikir kreatif tergantung dari cara berpikir seseorang dan tentunya sejalan dengan kemampuan dalam memecahkan masalah. Ketika seseorang berkutat dengan satu cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan, namun bagi orang dengan kreatif mampu memiliki berbagai cara yang dipakai memecahkan masalah dengan ide-ide cemerlangnya.

 

Jenis-jenis Creative Thinking

Divergent Thinking : Seseorang bebas memikirkan sebanyak mungkin ide berdasarkan imajinasi.

Lateral Thinking : Pemikiran yang membuat seseorang cenderung mencari ide lain ketimbang tergantung dengan satu ide yang sudah ada.       

Inspirational Thinking : Pemikiran ini sangat berkaitan dengan inspirasi seseorang tersebut, bisa berasal dari mana saja termasuk imajinasi hingga sesuatu yang dilihat.

System Thinking : System thinking yang pada umumnya jenis pemikiran ini melihat berkaitan antara satu ide dengan ide lainnya, pemikiran yang membuat seseorang dapat menyadari hal-hal yang ada di hadapannya. Saling terkait kemudian membentuk hal lebih besar, sehingga dapat menjadi solusi yang lebih efektif.

Aesthetic Thinking : Pemikiran ini berfokus pada hal yang sifatnya berupa keindahan dan nilai yang melekat padanya, aesthetic thinking membuat seseorang dapat menghasilkan atau menemukan hal-hal menyenangkan dan indah bagi mereka.

 Apa yang dimaksud Critical Thinking ?

Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order thinking Skills/HOTS selain berpikir kreatif (creative thinking), pemecahan masalah (creative thinking), pemecahan masalah (problem solving), dan berpikir reflektif (reflective thinking). Critical thinking skill dapat dikatakan kemampuan sesorang dalam menganalisis suatu gagasan dengan menggunakan penalaran yang logis.( Yususi :2016)

Dapat disimpulkan bahwa critical thinking skill ialah kemampuan untuk berpikir secara logis, reflektif, sistematis, dan produktif yang diaplikasikan dalam membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang baik.  

Mengapa Critical Thinking Penting ?

Karena keterampilan berpikir merupakan salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan. Kemampuan seseorang dalam berfikir akan berpengaruh terhdap keberhasilan hidup seseorang karena kemampuan berpikir berkaitan dengan apa yang akan dikerjakan. (Sanjaya:2008). Menyatakan bahwa,”belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan lingkungan”. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa pembelajaran berpikir dalam proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, akan tetapi yang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (self-regulated). Seseorang yang memiliki critical thinking skill cenderung lebih cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkan informasi yang tidak relevan serta memanfaatkan informasi tersebut untuk mencari solusi masalah atau mengambil keputusan, dan jika perlu mencari informasi pendukung yang relevan.

 

Apa yang dimaksud Analistis Thinking ?

Analytical thinking merupakan suatu keterampilan berpikir yang mengacu pada kemampuan meneliti, mengumpulkan, dan evaluasi data untuk mendapatkan ide dalam menyelesaikan suatu persoalan. Berpikir analitis juga bisa disebut sebagai metode menganalisis masalah dengan tujuan menemukan solusi melalui pemecahan informasi yang kompleks. Menurut Matter, seseorang dengan pemikiran analitis mampu mendeteksi pola diantara sekumpulan data yang mengarah pada ide kreatif.

 

Mengapa Analistis Thinking penting ?

Karena Menguasai analytical thinking skill memberikan banyak manfaat bagi perkembangan karier dan juga hubungan sosial ketika menghadapi tantangan maupun masalah. Orang dengan adanya analytical thinking skill seorang dapat mengamati situasi, menganalisis, menafsirkan informasi kemudian mengolah dan mengembangkannya menjadi solusi. Hasilnya ialah permasalah dan tantangan lebih cepat diatasi lewat perencanaan strategis yang telah dianalisis:

– Menyelesaikan masalah dengan cepat

– Meningkatkan percaya diri

– Meningkatkan kredibilitas

Ketika Anda dalam sutau perusahaan dihadapkan dengan masalah terkait proyek baru, Anda tidak bisa asal menyimpulkan dan percaya begitu saja pada data yang ada. Perlu proses lebih dalam menggali apa yang sebenarnya terjadi, menganalisis penyebab, dan bagaimana solusi terbaiknya. Perencanaan maupun pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan data analitis cenderung memberikan hasil yang baik. Sehingga berpengaruh juga pada kredibilitas Anda. Keuntungan lain yaitu:

– Mampu mengatasi tugas kompleks, Mengelola informasi yang rumit, 

– Mengidentifikasi data untuk menemukan solusi kreatif, 

– Memikirkan solusi alternatif, dan Mempertimbangkan pro dan kontra solusi alternatif tersebut.

 

Contoh analytical thinking

Komunikasi, kreativitas, sesi brainstorming, analisis data, pemecahan masalah hingga
memprediksi masa depan bisnis.

 Cara mengasah analytical thinking

·       Tingkatkan kepekaan pada lingkungan sekitar

·       Mengajarkan orang lain

·       Mengikuti kelas dan pelatihan

·       Mempelajari hal-hal baru.

 

Refrensi:

Alec, F. 2009. Berpikir Kritis. Jakarta: Erlangga.B

onnie dan Potts. 2003. Strategies for Teaching Critical Thinking. Practical Assesment, Research
& Evaluation.

Mulyasa, E. 2013. Standar Kompetensi.

3 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×