Pengertian Netiket
Di mana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung, artinya di manapun kita berada kita harus menghormati aturan yang berlaku di tempat tersebut.
Nah di internet juga ada aturannya. Kamu pasti akrab dengan istilah netizen. Istilah itu gabungan kata ‘internet’ dan ‘citizen’ yang merupakan sebutan bagi pengguna internet, bermakna sama dengan warga internet atau ‘warganet’. Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2023) jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi internet alias warganet ini sudah mencapai lebih dari 215 juta jiwa atau 78,19% dari populasi.
Sebagai warganet, kita juga harus tahu aturan dan tata krama yang berlaku untuk menjaga hubungan sosial masyarakat selama berinteraksi di internet. Penerapan etika digital sifatnya untuk menjaga dan merawat kenyamanan kita selama memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan.
Kalau istilah netiket atau nettiquette pernah dengar? Nettiquette merupakan singkatan dari internet etiquette atau etiket yang berlaku dalam menggunakan internet. Saat ini kita banyak menggunakan internet untuk berkomunikasi, misalnya melalui aplikasi percakapan atau media sosial. Tentunya kita harus paham etiket saat berinteraksi di dunia digital ini, jangan sampai orang menganggap kita tidak beretika karena tulisan/postingan kita.

Perilaku
Netiket
yang Salah

Dalam laporan Digital Civility Index (DCI) tahun 2020 dari Microsoft, netizen Indonesia menempati peringkat paling bawah se-Asia Tenggara atau dinyatakan sebagai negara paling tidak sopan saat berkomunikasi di internet. Bener gak sih? Yakin mau dicap sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia ?
Salah satu penyebabnya ya adalah karena banyak dari warganet Indonesia yang tidak menerapkan netiket dalam aktivitasnya di internet. Mulai dari yang sederhana seperti sopan santun saat berkomunikasi melalui email atau aplikasi percakapan, yang bisa ditunjukkan dengan tidak menggunakan huruf kapital semua, menulis dengan ejaan yang benar, tidak mengirimkan spam, tidak meneruskan pesan yang belum tentu kebenarannya dan sebagainya. Sampai aktivitas lain di internet yang tidak sesuai netiket, seperti: menyebarkan hoaks, mengeluarkan ujaran kebencian (hate speech), pornografi, pencemaran nama baik (menghina atau memfitnah), penipuan digital, perundungan siber (cyber bullying), judi online dan sebagainya.
Apa dampak yang bisa muncul ketika kita mengabaikan etiket di internet? Tentunya banyak yang bisa terjadi, berikut beberapa contoh kasusnya:
Hoaks
Sumber : Kompas.com
Cyberbullying
Menjadi Warga Digital
yang Tangguh
Penting bagi kita menjadi warga digital (digital citizen) yang bertanggung jawab agar kita bisa menjadi netizen yang tangguh! Apa saja yang harus kita perhatikan untuk menjadi warga digital yang tangguh? Common Sense Education (commonsense.org) menyusun sebuah kurikulum terkait kewarganegaraan digital (digital citizenship) uyang disusun dalam 6 topik utama, yaitu:
1. Temukan keseimbangan dan kesejahteraan digital (digital balance & well-being) Kita perlu menemukan keseimbangan antara hidup di dunia digital dan dunia nyata. Media sosial berusaha untuk mengikat kita sehingga ‘terjebak’ di dalamnya. Penggunaan screen-time (batas waktu penggunaan gawai) diperlukan agar kita dapat menemukan keseimbangan itu.
2. Jaga privasi dan keamanan digital. Bagaimana kita dapat menjaga data kita aman di dunia digital? Kita harus mengetahui informasi apa yang bisa kita bagikan di media sosial, jangan sampai over-sharing. Perkuat juga keamanan digital dengan menggunakan password yang kuat, mengaktifkan 2FA dan sebagainya. Saat ini isu privasi juga semakin ramai dibicarakan dengan maraknya penggunaan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI). Foto kita, misalnya, dapat dimanipulasi dengan AI menjadi foto atau video yang tidak senonoh (pornografi), atau suara kita yang ditiru kemudian digunakan untuk menipu. Perlu semakin waspada.
3. Perhatikan identitas dan jejak digital kita. Tinggalkan jejak digital yang baik dengan memperhatikan setiap informasi yang kita unggah, karena jejak digital dapat mempengaruhi masa depan kita. Jangan sampai reputasi digital kita hancur karena unggahan yang buruk.
4. Bangun hubungan dan komunikasi yang baik. Dunia digital mengubah cara kita berkomunikasi. Walau berkomunikasi lewat layar gawai, tetap penting untuk tetap aman, bertanggung jawab dan menghormati lawan bicara kita.
5. Lawan perundungan siber (cyberbullying) dan ujaran kebencian. Ibu jari kita bisa menjadi “senjata tajam” di internet karena bisa melukai seseorang dengan kata-kata yang kita keluarkan. Miliki empati saat berkomunikasi di internet dan perhatikan apa yang harus kita lakukan jika menemukan perundungan dan ujaran kebencian di internet.
6. Berpikir kritis dan jadi kreator yang positif. Kita harus paham cara mencari informasi yang kredibel di internet, dan memverifikasi jika informasi itu hoaks. Pahami juga hak dan tanggung jawab sebagai seorang kreator konten, karena pada dasarnya kita adalah kreator konten l. Dengan adanya teknologi Generative AI kita juga harus kritis saat mau mengunggah karya yang dibangun oleh AI ini, misalnya dengan menyisipkan keterangan bahwa karya dibuat oleh AI, atau menjadikan AI untuk memberikan inspirasi/ide, bukan untuk menggunakan hasilnya mentah-mentah.
10 Netiket
di Dunia Digital
Sebagai warga digital yang tangguh, tentunya kita juga harus memiliki netiket. Berikut 10 netiket yang harus kita perhatikan:
1. Ingatlah keberadaan orang lain
Saat berkomunikasi di internet, selalu ingat bahwa kita berinteraksi dengan manusia seperti kita, bukan dengan benda mati (gawai). Selalu miliki empati saat berinteraksi di internet.
6. Bagilah ilmu dan keahlian
Jadikan internet sebagai media untuk membangun citra diri kita, termasuk ilmu dan keahlian yang kita miliki
2. Taat kepada standar perilaku online yang sama kita jalani dalam kehidupan nyata.
Perilaku kita di dunia digital merupakan cerminan kita di dunia nyata, pahami juga segala aturan yang berlaku di dunia digital, seperti standar komunitas di media sosial.
7. Menjadi pembawa damai dalam diskusi yang sehat
Internet bersifat terbuka, beragam pendapat akan muncul. Jangan terpancing dalam diskusi yang tidak sehat.
3. Berpikir lebih dulu sebelum berkomentar dan posting
Ingat jejak digital bersifat abadi, jangan tinggalkan komentar atau postingan yang buruk.
8. Hormati privasi orang lain
Tidak hanya harus menjaga privasi diri, kita juga harus menghormati privasi orang lain
4. Hormati waktu dan kuota orang lain
Jangan menghabiskan waktu orang lain di internet tanpa manfaat. Termasuk bijak dalam mengirimkan file apalagi yang berukuran besar.
9. Jangan menyalahgunakan kekuasaan
Kadang kita merasa “lebih” dibanding orang lain di internet. Jangan sombong dan menggunakan kekuasaan yang kita miliki untuk menyerang orang lain.
5. Gunakan bahasa yang sopan
Bahasa yang kita gunakan adalah cerminan kepribadian kita
10. Maafkanlah jika orang lain berbuat kesalahan.
Jadilah pemaaf, bukan menjadi pemarah. Pahami sudut pandang orang lain jika mereka melakukan kesalahan.